Penulis : Reliana Nirma
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Gambar : Luka Toleransi dan Pelanggaran HAM yang Mencoreng Kemanusiaan: Refleksi Kasus Pengusiran Umat Katolik di Tangerang Selatan. Lidinews.id |
Lidinews.com - Pada tanggal 5 mei 2024, sekelompok umat Katolik di Tangerang Selatan diusir secara paksa saat sedang melaksanakan doa rosario di sebuah kontrakan.
Tindakan ini tentunya memunculkan intoleransi yang memicu kecaman dari berbagai pihak.Dari peristiwa ini tercorenglah wajah toleransi Indonesia.
Luka mendalam terukir di hati mereka, merenggut hak asasi dan mencoreng nilai kemanusiaan.
Tindakan intoleransi ini bagaikan tamparan keras bagi prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kebebasan beragama yang dijamin konstitusi diinjak-injak, mengoyak rasa persatuan dan memicu ketakutan di kalangan minoritas.
Lebih miris lagi, aparat penegak hukum terkesan lamban dalam menangani kasus ini. Rasa keadilan seakan terkubur di tengah dominasi intoleransi.
Dimana suara pembela HAM dan aktivis yang lantang memperjuangkan hak-hak mereka?
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa toleransi bukan hanya slogan, tapi aksi nyata yang harus dijaga dan dipelihara.
Dialog antarumat beragama perlu digalakkan untuk menjembatani perbedaan dan membangun saling pengertian.
Kita tak boleh diam. Luka toleransi di Tangerang Selatan harus menjadi titik balik untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Mari bersama-sama tolak segala bentuk intoleransi, lindungi hak asasi manusia, dan ciptakan Indonesia yang damai dan harmonis.
Editor : Arjuna H T Munthe
Luka Toleransi dan Pelanggaran HAM yang Mencoreng Kemanusiaan: Refleksi Kasus Pengusiran Umat Katolik di Tangerang Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar